15 Januari 2010

Nokia Booklet 3G



Setelah sempat menjadi rumor, akhirnya Nokia secara resmi mengumumkan mini laptop hasil racikan mereka sendiri, yaitu Nokia Booklet 3G. Selama ini, kita mengenal perusahaan asal Finlandia tersebut sebagai perusahaan yang terkenal dengan peralatan mobile mereka. Di Indonesia sendiri, produk handphone keluaran Nokia selalu laku di pasaran. Keputusan Nokia untuk membuat sebuah produk yang berbeda dari yang selama ini mereka pasarkan dinilai tidak terlalu mengejutkan, apalagi setelah Nokia mengumumkan kerja sama mereka dengan Intel beberapa bulan lalu.

Setelah diperkenalkan ke publik pada awal September lalu di ajang Nokia World yang berlangsung di Stuttgart, Jerman. Pemberitaan seputar Booklet 3G Nokia seakan tenggelam tak terdengar lagi kabarnya.


Terlebih di Indonesia, bagaimana sebenarnya prospek kehadiran komputer jinjing pertama Nokia ini di Tanah Air?

Dijelaskan Bob, vendor ponsel terbesar asal Finlandia itu saat ini masih dalam proses investigasi untuk melihat peluang pemasaran Booklet 3G di pasar Asia Pasifik dan Asia Tenggara. Dengan kata lain, Nokia sendiri masih belum menentukan kapan produk laptop mereka itu dipasarkan di Indonesia.

Saat pertama diumumkan harapan besar ditumpukan pada netbook 3G Nokia. Tapi perangkat itu ternyata terlalu kurang bertenaga dan terlalu biasa sebagai produk Nokia.

Dari segi desain, perangkat Nokia ini merupakan salah satu netbook terkecil dan nyaman untuk dibawa. Beratnya kurang dari tiga pon dan panjangnya sekitar 12 inci. Perangkat ini cukup tipis, dan layar 10 inci 1280 × 720 piksel tertutup kaca mengkilap.
Boklet 3G Nokia menawarkan hard drive 120GB, RAM 1GB, dan prosesor Intel Atom Z530 kecepatan 1,6 GHz. Selain itu memiliki sebuah slot SD card, slot SIM, dan mendukung WiFi dan Bluetooth.
Juga termasuk di dalamnya port HDMI out dan kamera 1,3 megapiksel. Casing dari aluminium ringan dan memiliki tampilan seperti MacBook.
Perangkat ini juga memasukan A-GPS terintegrasi dan GPS dengan Ovi maps, perangkat lunak pemetaan Nokia. Perangkat itu menjalankan Windows 7 Edisi pemula.
Lalu apakah perangkat ini layak dikoleksi? Nokia membanderol perangkat ini US$ 599,99.
Booklet hanya mencetak skor 2,2 pada Windows Experience Index. Itu berarti sama seperti perangkat Dell tua.
Untuk GeekBench skornya 774, kurang menggembirakan karena MSI Wind yang berusia setahun mampu mencetak 837.
Masalah terbesar perangkat ini adalah lelet. Saat browsing web, membutuhkan beberapa detik untuk menutup jendela dan menyebabkan frustrasi. Karena prosesor tidak dapat membuat halaman dengan cepat maka harus menunggu cukup lama.
Video YouTube juga cukup waktu lama untuk muncul. Netbook ini dirancang untuk pengakses web, tapi sayangnya malah sebagai salah satu perangkat yang lambat. Sementara tombol trackpad juga agak sulit untuk ditekan dan menambahkan kekurangannya.
Kabar baiknya baterai laptop ini mampu bertahan lama. Nokia menyebut mampu bertahan 12 jam dan mampu menjalankan film sekitar 10 jam.
Booklet Nokia tampak tak ada sesuatu yang aneh, selain dibuat oleh salah satu produsen ponsel paling terkenal. Tapi booklet itu bisa mengisi lubang di pasar yang akan segera diambil alih oleh perangkat pengakses Wimax.

sumber : berbagai sumber


0 KoMenTaR:

QR Code

My Headlines


Dengan meninggalkan komentar, saya sangat berterima kasih sekali karena dapat menjadikan blog ini berkembang.. terima kasih