Budi Sampoerna Tawarkan Dananya Dipecah Rp2 M

JAKARTA - Budi Sampoerna melalui orang kepercayaannya bernama Rudy Soraya pernah menawarkan uangnya yang tersimpan di Bank Century untuk dipecah sebanyak Rp2 miliar dari keseluruhan dananya sebesar Rp2 triliun.

Hal tersebut dipaparkan mantan komisaris Bank Century Robert Tantular saat melakukan tanya jawab dengan pansus hak angket Century, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2010).

Menurutnya, ide yang ditawarkan Rudy yang merupakan orang Australia ini diterima Robert dengan alasan untuk membantu nasabah. Bahkan diketahui, uang yang dipecah sebesar Rp2 miliar tersebut ternyata dicairkan dengan menggunakan nama-nama dari karyawan Bank Century.

"Bagaimana ya? Kita ingin membantu nasabah (ketika menerima ide dari Rudy Soraya untuk memecah uang menjadi Rp2 miliar)," kata Robert, saat ditanyai anggota pansus dari fraksi Hanura, Akbar Faisal.

Seperti diketahui, sesuai dengan UU Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pemerintah hanya menjamin dana nasabah maksimal Rp2 miliar.

Aturan penjaminan dana sebesar Rp2 miliar oleh LPS pun telah diketahui Robert. Ini berarti dirinya telah mengetahui bahwa saran untuk memecahkan dana menjadi Rp2 miliar adalah cara untuk mengakali aturan LPS.

Maka dari itu, agar dananya kembali, Rudy menawarkan tiga hal kepada Robert. Pertama, Budi Sampoerna membeli aset-aset Bank Century. Kedua, dana milik Budi dipecah-pecah menjadi Rp2 miliar. Serta ketiga, Budi meminjamkan USD18 juta untuk menyelamatkan Bank Century.

Robert pun mengakui sebelum ada usulan mencairkan dana sebesar Rp2 miliar, pada 8 November 2008 dirinya bertemu dengan Budi di Surabaya. Dia menambahkan bila Budi merupakan salah satu nasabah terbesar Bank Century.

"Dia tahu Bank Century mengalami kesulitan likuiditas. Dia terus menerus menarik uangnya. Saya pun memberitahukan bahwa Bank Century mengalami kesulitan likuiditas, sehingga tidak bisa memenuhi keinginan Pak Budi untuk menarik dananya di Bank Century," pungkasnya.

(ade)

sumber : okezone.com