TEHERAN - Protes anti pemerintah Iran di kota Teheran berakhir dengan bentrokan. Empat orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini.
Polisi menembakkan gas air mata di beberapa lokasi di kota Teheran untuk membubarkan demonstran. Di antara empat korban tewas adalah seorang keponakan tokoh oposisi Hossein Mousavi.
Seperti dilansir BBC, Senin (28/12/2009), keponakan Mousavi, Sayid Ali Mousavi, tewas akibat luka tembak di bagian punggung. Diduga Ali terkena
tembakan saat pihak keamanan Iran melepaskan tembakan ke arah pendemo, dengan maksud membubarkan protes.
tembakan saat pihak keamanan Iran melepaskan tembakan ke arah pendemo, dengan maksud membubarkan protes.
Polisi Iran sendiri membantah jika pihaknya bertanggung jawab atas kematian Ali. Menurut pihak Kepolisian Iran, keempat orang yang tewas akibat jatuh dari sebuah jembatan. Sementara dua lainnya karena kecelakaan. Seorang lagi tewas akibat luka tembakan, tetapi tembakan itu bukan dilakukan oleh anggota Kepolisian Iran.
Hingga kini insiden penembakan tersebut masih diselidiki Kepolisian Iran. Sementara Kepala Polisi Teheran Azizollah Rajabzaded, termasuk di antara puluhan anggota polisi yang menderita luka dalam protes ini.
Protes yang berlangsung pada Minggu (27/12/2009) itu menyebabkan 300 orang ditangkap. Mereka termasuk di antara anggota kelompok oposisi Mujahidin Khalq.
Protes ini dilakukan usai puncak peringatan hari Ashura, sebuah upacara keagamaan umat Muslim Syiah. Protes juga berlanjut hingga Senin ini. Sebuah stasiun televisi dan radio lokal dikepung oleh pihak oposisi dalam demo lanjutan.
Kekerasan terhadap demonstran mengundang kecaman pihak asing. Gedung Putih mengecam aksi represi kemanan Iran. Kecaman serupa juga dilayangkan Prancis.
Sejak kematian tokoh agama Ayatullah Hussein Ali Montazeri beberapa waktu lalu, pihak keamanan Iran terus meningkatkan keamanan. Ayatullah Montazeri dikenal sebagai pendukung kelompok oposisi pemerintahan Iran yang dipimpin Mahmoud Ahmadinejad. (faj)(rhs)
Sumber : okezone.com
0 KoMenTaR:
Posting Komentar