03 November 2010

Wanita Yg Disukai Pria. Part I

Pria semasa muda selalu melihat wajah dan tubuh wanita, saat ia memilih istri atau pacar, apakah dia benar–benar mencintai wanita itu atau tidak, itu tidaklah penting, yang terpenting adalah demi gengsi sang pria, itulah alasan yang sebenarnya.

Tapi acap kali pria setelah menginjak usia paro baya, baru menyadari bahwa kecantikan seorang wanita bukanlah terletak di kulit permukaannya, melainkan terletak pada sifatnya yang lembut dan murah hati, bertabiat sabar dan penuh pengertian. Ketika pria sedang resah dan gelisah, apabila sang wanita bisa menunjukkan perhatian menghibur dengan sedikit manja, mengatakan perkataan dengan lemah lembut, maka saat itu juga tidak peduli seberapa sibuk atau seberapa berat beban yang dipikul, si pria akan merasa lega.

Hanya saja wanita sekarang ini hanya memikirkan dirinya sendiri, bersuara lebih besar daripada pria, menghamburkan uang untuk bersolek, pakaian jika bukan bermerk tidak mau dipakai, tidak bisa masak, tidak mengurus anak. Jika pria tidak mengerjakan pekerjaan rumah tangga maka ia akan mengadu kesana kemari sambil menangis dan meratap, sudah sepantasnya seorang suami bersusah payah mencari nafkah Sampai disinilah, pria baru akan menyesali pandangannya yang pendek dan dangkal, karena hanya memilih pasangan hidup hanya dengan melihat kecantikan di wajah dan bukannya melihat kecantikan dalam hatinya.


Saya mempunyai seorang teman, semua memanggilnya Rian , berparas seperti bintang film idola, tinggi dan tampan, latar belakang keluarganya juga baik, di masa sekolah ada begitu banyak wanita yang mengagumi dirinya. Rian kemudian bertemu dengan seorang gadis kaya, yang berparas cantik dan mungil, gerak geriknya anggun, mereka langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dan segera terjalin asmara yang memabukkan. Beberapa bulan kemudian, pasangan yang serasi ini pun melangsungkan pernikahan yang megah, bagaikan dalam cerita dongeng, entah berapa banyak orang yang iri pada mereka berdua!

Tak disangka setelah 8 tahun pernikahan mereka, Rian menceraikan wanita cantik itu tanpa mempedulikan keluarga kedua pihak yang menentangnya. Setengah tahun kemudian, ia menikah lagi dengan wanita lain yang berasal dari keluarga sederhana, paras wajahnya pun juga biasa saja. Pekerjaan wanita ini hanyalah seorang pelayan di sebuah toko minuman ringan. Pilihan Rian ini telah membuat mata banyak orang terbelalak seakan tak percaya sama sekali. Suatu hari saya bertemu dengan Rian ,dengan penuh rasa ingin tahu saya bertanya kepadanya, mengapa ia bisa menceraikan si wanita cantik itu, lalu kemudian menikahi seorang wanita yang kalah telak dalam segala hal jika dibandingkan dengan istri sebelumnya.

Rian berkata, bahwa selama beberapa tahun belakangan ini, sebenarnya ia sudah tidak tahan lagi hidup bersama mantan istrinya. Setelah mereka menikah, wanita itu tak mengerjakan apa pun, selain melewatinya dengan berbelanja barang–barang bermerk tiap hari, uang yang dipakainya adalah uang Rian . Kartu kredit Rian dipakai sampai melebihi batas. Ketika Rian menasehatinya agar tidak terlalu boros dalam berbelanja, ia langsung mendapat makian dan dikatai tidak becus, tidak giat bekerja, bahkan sering memuji pria lain lebih murah hati dengan menghadiahi dirinya jam tangan bermerk dan kalung mutiara.

Kadang kala jika Rian sedang mengalami tekanan besar dalam pekerjaannya, dan ingin mengajaknya jalan–jalan, nonton bioskop, ataupun hanya memilih gedung bioskop saja, harus melalui serangkaian pertengkaran dahulu, dengan alasan toilet yang tidak mewah, restorannya yang kurang modis, dan yang harus antri. Setelah pilihan tempat sudah disepakati, menunggu si wanita cantik berdandan juga harus menghabiskan beberapa jam. Jika ia dikatakan lamban, maka sudah pasti akan mendatangkan makian, menyalahkan Rian yang tidak sabaran, kurang lemah lembut, tidak seperti si anu atau si anu, bahkan menyatakan bahwa jika lain kali Rian ingin keluar dengannya harus terlebih dahulu membuat janji, seolah si wanita cantik itu adalah majikannya, sementara Rian hanyalah pelayan yang harus mendengar perintahnya. Hingga akhirnya pertengkaran itu membuat hasrat Rian untuk keluar bersamanya terkikis habis.

-----------------------------------To Be Continue------------------------------------

sumber : Pusat Motivasi Islami


0 KoMenTaR:

QR Code

My Headlines


Dengan meninggalkan komentar, saya sangat berterima kasih sekali karena dapat menjadikan blog ini berkembang.. terima kasih